Era Presiden Jokowi Masih Ada Penyegelan Gereja
JAKARTA, JURNAL123.
Natal 2014 tak hanya dilakukan di dalam Gereja. Puluhan jemaat terpaksa melakukan Misa Natal di depan Istana yang kini ditempati Presiden Joko Widodo.
Seperti dilansir Tribunnews para jemaat ini melakukan ibadah di jalanan karena tempat ibadah mereka disegel. Perang mulut bahkan sempat terjadi ketika belasan jemaat di sebuah tempat ibadah di Bogor mencoba memasuki tempat ibadahnya yang sudah disegel sejak beberapa tahun lalu.
Pantauan, sekitar 120 jemaaat melakukan misa Natal di pinggir jalan Medan Merdeka Utara atau persis di seberang Istana. Bukan kali ini saja para jemaat ini beribadah di jalanan depan Istana. Hampir setiap minggu setelah tempat ibadah mereka disegel pihak pemerintah setempat, jemaat beribadah di depan Istana.
Pada hari Natal yang jatuh Kamis (25/12/2014),puluhan jemaat itu berdoa di jalanan. Teriknya sinar matahari tak menyurutkan langkah mereka merayakan misa Natal. Untuk menahan panas, beberapa Jemaat menggunakan payung dan topi.
Juru Bicara jemaat yakni Bona Sigalinging mengatakan bahwa mereka terpaksa beribadah di depan Istana karena tempat ibadah mereka di Bogor dan Bekasi dilarang. “Bahkan kami diusir beribadah di tempat ibadah kami sendiri,” ujar Bona Sigalinging.
Jemaat gereja juga mendirikan pohon Natal setinggi dua meter yang dihiasi burung-burung origami sebanyak 3000 berwarna-warni. Origami in sebagai pertanda bahwa Jemaat menginginkan kebebasan menjalankan ibadah.
Sebelum beribadah di depan Istana, pada Kamis pagi belasan jemaat yang berasal dari Bogor mencoba melakukan ibadah di tempat ibadah mereka yang sudah disegel pemerintah setempat sejak beberapa tahun lalu. Kenekatan jemaat yang sebagian besar perempuan ini sempat memancing beberapa warga untuk menentang mereka melakukan ibadah di lokasi yang sudah disegel tersebut. Suasana sempat memanas. Puluhan petugas gabungan Satpol PP dan Polres Bogor Kota berusaha meredam ketegangan dengan membentuk barikade.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang memantau langsung jalannya perayaan Natal dengan mendatangi Gereja Katedral di Jakarta, mengatakan bahwa perayaan Natal di tanah air aman. “Sampai hari ini (kemarin) tidak ada satu apapun laporan ancaman. Situasi gereja seluruh Indonesia aman dan terkendali,” ujar Tjahjo.
Tjahjo menegaskan bahwa sebagai negara yang beragam suku, ras dan agama sejatinya harus saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai.”Sebagai bangsa yang menempatkan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa), kita bisa menjaga dengan baik hubungan Agama apapun. Semua harus menjaga dan saling toleransi,” lanjutnya.
Khusus untuk kasus di Bogor dan Bekasi, Tjahjo mengatakan bahwa Pemda harus mengayomi seluruh warganya. “Bagaimanapun Pemda harus mengayomi warganya. Soal ada aturan saya kira itu perlu dimusyawarahkan,” tegasnya.
Tjahjo menjelaskan bahwa pihak Kemendagri telah mengutus tim dan sudah bertemu dengan pemerintah daerah Bogor. Persoalan di Bogor dan Bekasi ini harus diselesaikan secara musyawarah. Tjahjo berjanji akan secara bertahap menyelesaikan persoalan ini.(TRI)