Dirut Garuda Indonesia Mundur
JAKARTA, JURNAL123.
Emirsyah Satar mundur sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada hari ini Kamis (11/12). Untuk menggantikannya, pemerintah telah mengantongi tiga nama kandidat Dirut perusahaan berkode GIAA tersebut.
“Pak Emir sudah menyatakan pengunduran dirinya hari ini,” ujar Ikhsan Rosan, Senior VP Communication Garuda di Jakarta, Kamis (11/12).
Keputusan mundur Emir, kata Ikhsan, membuat jadwal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ditunda menjadi besok, Jumat (12/12), dari rencana semula hari ini.
RUPS rencananya akan menjadikan pergantian direksi sebagai salah satu topik bahasan. “Tapi apakah nanti akan langsung diumumkan direksi baru Garuda, tergantung dari pemegang saham,” kata Ikhsan.
Pengunduran diri Emirsyah lebih awal dari jadwal, karena jabatannya baru berakhir pada 22 Maret 2015.
“Waktu itu beliau diangkat oleh Pak Sugiharto (mantan Menteri BUMN) pada 22 Maret 2005. Seharusnya jabatan 2 periode selesai 22 Maret 2015,” kata Pujobroto, Corporate Communications Garuda Indonesia, , Kamis (11/12/2014).
Pujobroto mengatakan ada alasan di balik penguduran diri Emirsyah yang lebih cepat. Menurut dia, Emirsyah ingin memberikan kesempatan kepada manajemen baru untuk bekerja sejak awal tahun.
“Kalau sesuai jadwal, artinya Maret 2015, berarti sudah 1 kuartal. Beliau (Emirsyah) ingin agar manajemen baru bisa mempersiapkan diri untuk bekerja sejak awal tahun. Kalau persiapan lebih awal, tentu hasilnya akan baik,” jelasnya.
Pujobroto menambahkan, Garuda Indonesia saat ini terus berkembang pesat. “Dari 49 armada, sekarang kami punya 150. Lalu kami melayani 600 penerbangan dalam sehari. Terus berkembang,” katanya.
Garuda Indonesia akan menggelar RUPSLB pada Jumat, 12 Desember 2014. Agenda dalam RUPSLB tersebut adalah perombakan direksi.
Nama pengganti Emirsyah akan dibahas dalam RUPSLB untuk dimintai restu jadi bos baru Garuda. Ada beberapa nama beredar calon pengganti Emirsyah, yang masing-masing berasal dari dalam dan luar perseroan. Salah satunya Direktur Utama (Dirut) PT Citilink Indonesia Arif Wibowo.(CNN/DET)