Benarkah AS Tembak Jatuh Pesawat MH370?
PARIS, JURNAL123.
Teori konspirasi menyelimuti hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370. Amerika Serikat (AS) dituding sebagai pelakunya. Hal ini diungkapkan langsung mantan pemilik Proteus Airlines, Marc Dugain.
Proteus Airlines merupakan sebuah maskapai domestik Perancis yang berbasis di kota Dijon dan beroperasi antara 1986 hingga 2001. Dugain menyatakan bahwa militer AS kemungkinan besar menembak jatuh pesawat tersebut.
Seperti diberitakan Belfast Telegraph, Selasa (23/12), Marc Dugain menduga AS menembak pesawat tersebut lantaran pesawat itu mengarah ke Pulau Diego Garcia yang menjadi basis pangkalan militer angkatan laut AS.
Ia yakin, militer AS melihat datangnya pesawat dan menembak jatuh pesawat tersebut karena takut terulangnya tragedi pada 11 September 2001 lalu. Dugaan Dugain ini salah satunya didasari oleh pengakuan penduduk Maladewa yang mengatakan kepada dirinya bahwa mereka melihat pesawat besar dengan garis-garis merah dan biru berlatar belakang putih menuju Diego Garcia pada hari hilangnya MH370.
Diego Garcia sendiri adalah pulau milik Inggris namun digunakan sebagai pangkalan militer dan lokasi pengisian bahan bakar sejak 1970an. Hingga sekarang, terdapat sekitar 1.700 personel militer dan 1.500 kontraktor sipil mendiami wilayah tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Paris Match, Dugain mengaku telah melihat foto-foto pesawat pesawat yang terdampar di pantai Baarah, dekat dengan Pulau Diego Garcia. Mantan bos maskapai Prancis itu juga menyampaikan kemungkinan bahwa pesawat MH370 dibajak dan diarahkan menuju Pulau Diego Garcia. Menurutnya, pesawat boeing amat rentan terhadap pembajakan.
“Ini (Pulau Diego Garcia) adalah pangkalan militer yang sangat hebat. Sangat mengejutkan jika AS telah kehilangan semua jejak pesawat ini. Tanpa masuk ke teori konspirasi, besar kemungkinan AS sendiri yang memberhentikan pesawat tersebut,” ujarnya, dilansir Sputnik News.
Dugain sendiri bukan orang pertama yang menyatakan adanya konspirasi terkait hilangnya MH370. Sebelumnya, pada Oktober lalu, Presiden dan CEO Emirates, Tim Clark pernah meragukian hilangnya pesawat tersebut.(ROL)