Asia Miliki 3,4 Juta Penderita HIV/AIDS
KESEHATAN, JURNAL123.
Jumlah pengidap HIV (Human Imunodeficiency Virus) tercatat masih sangat tinggi. Namun dalam beberapa tahun terahir, dukungan kesehatan mengalami peningkatan yang menggembirakan. Diharapkan, pengentasan AIDS terwujud di 2030.
Hal itu disampaikan oleh Dr Poonam Khetrapal Singh, Direktur WHO untuk Asia Tenggara, dalam rilisnya untuk wartawan, seperti ditulis Senin (1/12/2014).
“Di 11 negara anggota WHO kawasan Asia Tenggara, ada sekitar 3,4 juta orang hidup dengan HIV, 1.1 juta di antaranya kini telah mendapat dukungan kesehatan yang diperlukan. Angka tersebut 12 kali lipat dari 83 ribu orang di tahun 2004,” kata Dr Poonam.
Dr Poonam mengingatkan, di seluruh dunia tercatat 10 juta pengidap HIV sudah mendapat dukungan kesehatan. Namun masih ada 50 persen dari estimasi jumlah orang yang hidup dengan HIV maupun AIDS belum mendapat akses layanan atau bahkan tidak menyadari keadaannya.
Di kawasan Asia Tenggara, populasi rentan terkonsentrasi pada kelompok laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, transgender, pengguna narkoba suntik, pekerja seks, orang yang dipenjara, dan kelompok lain. Di kelompok ini, diperkirakan 50 persen tidak mengetahui status HIV mereka.
Sementara itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan mengungkap ada 6 kebijakan untuk menegah penularan HIV dari ibu ke anak. Di antaranya adalah pemberian terapi antiretroviral (ARV).
“Kebijakan Kemenkes saat ini adalah ibu hamil yang HIV positif segera diberikan ARV tanpa melihat berapapun nilai CD4-nya,” kata Kepala Balitbangkes, Prof Dr Tjandra Yoga Aditama.
CD4 (cluster of differentiation 4) merupakan salah satu komponen sistem daya tahan tubuh yang dipakai sebagai ndikator tingkat keparahan infeksi HIV. Menjaga nilai CD4 tetap tinggi dengan pengobatan bisa mencegah komplikasi maupun kematian akibat infeksi HIV.(DET)