Inilah Daerah Rawan Bencana Alam di Indonesia
JAKARTA, JURNAL123.
Tidak ada indikasi adanya menguatnya La Nina yang akan menyebabkan hujan lebih basah. Meskipun hujan normal, tetapi banjir dan longsor diperkirakan kan tetap terjadi.
“Besar-kecilnya magnitudo banjir dan longsor dipengaruhi oleh hujan akibat dinamika atmosfer yang ada,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kemarin.
Dia menjelaskan, daerah rawan banjir meliputi sepanjang pantai timur Sumatera, Pantura, pesisir Kalimantan, daerah-daerah di sepanjang sungai dan lainnya. Wilayah yang perlu memperoleh perhatian khusus banjir adalah Kota Medan, wilayah Riau (Sungai Siak, Kampar, Rokan), wilayah di Jambi (Sungai Batanghari), wilayah di Banten (Sungai Ciujung, Ciliman, Cidurian dan Cisadane), Jakarta (Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Angke), dan wilayah Jawa Barat (Sungai Citarum, Cimanuk, Citanduy).
“Wilayah di Jawa Tengah meliputi Sungai Pemali, Comal, Jragung, Tuntang, Lusi, Serang, Juana, Serayu, Bogowonto, Citanduyi, Bengawan Solo dan di wilayah Jawa Timur meliputi Sungai Bengawan Solo, Duduk Sampean,” ujar Sutopo.
Sementara, lanjut Sutopo, daerah rawan longsor yang perlu meperoleh perhatian serius adalah daerah-daerah pegunungan dan perbukitan yang banyak penduduknya seperti di Bukit Barisan dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Sumsel, Lampung. Wilayah Jawa bagian tengah dan selatan. Kemudian Bali, NTT, NTB, Maluku dan Papua. Adapun wilayah Sulawesi hampir sebagian besar semua wilayah dengan topografi pegunungan yang berpotensi longsor dan banjir bandang.
“Sedangkan wilayah yang terancam dari bahaya lahar hujan adalah Gunung Sinabung, Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Semeru, Gunung Rokatenda, Gunung Lokon, Gunung Karangetang, dan Gunung Gamalama,” ujar Sutopo.(BNP)